Makassar, (Humas Parepare) – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar menghadiri rangkaian kegiatan pada Malam Ramah Tamah Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan di Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang, Makassar, pada Jumat malam, 10 Januari 2025.
Adapun rangkaian acara pada momen tersebut di antaranya Temu Tokoh Agama, Pembinaan ASN, Penandatangana MOU dengan Rektor Perguruan Tinggi Agama, Penandatanganan Peresmian SBSN sebanyak 10 gedung di tahun 2024 dan Pembukaan Rapat Kerja Lingkup Kanwil Kemenag Sulsel.
Di hadapan tamu undangan dari berbagai kalangan, Menag menyampaikan pentingnya menjaga kerukunan sebagai modal utama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia bahkan menyebut bahwa nilai jual paling berharga di Indonesia adalah kerukunan.
“Indonesia banyak mengekspor minyak bumi tapi nilai jual yang paling berharga adalah kerukukan. Tidak ada negara di kolom bumi ini seluas Indonesia dengan berbagai etnik dengan posisi sentral sebagai negeri khatulistiwa. Negara seluas ini bisa kompak, itu semua karena kerukunan umatnya,”ujarnya.
Lebih lanjut Menag mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk merawat keutuhan NKRI dengan cara menjaga kerukunan di tengah kemajemukan bangsa.
“Kekuatan dahsyat apapun yang
datang untuk memecah NKRI, tidak akan bisa terwujud jika kita bersatu dan menjaga
kerukunan. Keberadaan kita di sini adalah untuk merawat NKRI, cara merawat NKRI
tidak dengan memojokkan orang, tidak dengan mudah menyalahkan orang bahkan
mengkafirkan orang lain. Oleh karena itu penting menjaga kerukunan antarumat
beragama sebagai salah satu modal paling penting dalam menjaga keutuhan NKRI,”tegasnya.
Menag juga berpesan kepada seluruh
Warga Kemenag Sulsel agar terus berbenah dan tidak larut dengan pujian.
“Kita patut bersyukur sekaligus
berbangga, negara mayoritas muslim paling stabil dari segi ekonomi adalah
Indonesia, setelah Cina dan India. Meski demikian, kita jangan bangga dengan keberhasilan
bisa meraih predikat WTP. Keberhasilan Kementerian Agama manakala umat dan
agamanya menyatu, pemimpin agama dianggap berhasil manakala umat dan ajaran
agamanya menyatu. Jangan sampai kita hanyut dengan pujian tapi masyarakat
semakin jauh dari agamanya, judi online, kebebasan sex itu adalah musuh agama,”ungkapnya.
Terakhir, Menag mengajak semua
umat beragama untuk mendukung seluruh program pemerintah di bawah kepemimpinan
Presiden Prabowo Subianto.
“Negara akan berwibawa dengan
tokoh agama, pemimpin umat beragama harus menjaga hubungan dengan pemimpin
negara. Itulah referensi. Mari satukan program, presiden memiliki banyak program.
Mohon doakan kami di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan seluruh pembantu
presiden untuk menjalankan segala visi misinya demi NKRI.
Selain dihadiri Warga Kemenag
Sulsel, kegiatan tersebut juga dihadiri Tokoh Agama dan Pejabat Pemerintahan
lingkup Sulsel.
Kakan Kemenag Parepare, H.
Fitriadi yang hadir bersama Jajarannya menyatakan tekad untuk mendukung semua program
yang dicanangkan Menteri Agama untuk mewujudkan Kementerian Agama yang bersih
dan toleran.(Rifda/Wn)