--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Wujudkan Keluarga Samawa, KUA Ujung Siapkan Program Keluarga Terbimbing dan ‘Mahar’

 

Parepare, (Humas Parepare) – Penyuluh agama Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ujung kembali menggelar pertemuan yang dikemas dalam suasana santai yakni ‘Bincang Santai’ pada Senin, 3 Februari 2025.

Kali ini membahas terkait persiapan pelaksanaan program "Bimbingan Penyuluhan Keluarga terbimbing" dan "Mahar" (Membangun Apangadereng Keluarga Harmonis). Sebuah program dalam upaya membangun keluarga harmonis berbasis nilai budaya Bugis.

Bincang santai yang sarat dengan diskusi ini dihadiri oleh, H. Taufik Tahir, Suardi, Iriani Ambar, dan Zainal Abidin, sebagai penyuluh yang turut memberikan pandangan dan dukungan terhadap inisiatif ini.

H. Taufik Tahir mengawali dengan penyampaian, pentingnya penyuluhan keluarga dalam menghadapi tantangan zaman. “Pernikahan bukan hanya menyatukan dua individu, tetapi juga mengharmoniskan nilai-nilai budaya, agama, dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya program ‘Mahar’ ini, kita berharap pasangan suami istri dapat memahami pentingnya lempu (kejujuran), sipakatau (saling menghormati), dan appasitinaja (hidup lurus dalam aturan),” ujarnya.

Senada dengan itu, Suardi, juga menyampaikan pandangannya bahwa bimbingan pasca-nikah sangat dibutuhkan agar pasangan tidak mudah terjebak dalam konflik rumah tangga. “Banyak pasangan yang tidak siap menghadapi tantangan dalam pernikahan. Dengan adanya penyuluhan ini, kita bisa memberikan bekal kepada mereka tentang bagaimana membangun komunikasi yang baik, mengelola emosi, serta menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam rumah tangga,”kata Suardi dalam diskusi panel.

Sementara itu, Iriani Ambar menyampaikan pandangannya, bagaimana kegiatan IPARI bisa berkolaborasi dengan lembaga seperti Forum Puspa yang merupakan program kegiatan yang berkelanjutan. Ia mengatakan pentingnya program ini dalam mewujudkan kesejahteraan fisik dan mental dalam membangun keluarga yang harmonis.

“Kesehatan tidak hanya soal fisik, tetapi juga mental. Konflik dalam rumah tangga bisa berdampak pada kesehatan psikologis pasangan dan anak-anak. Oleh karena itu, dalam penyuluhan ini, kita juga akan membahas bagaimana menjaga kesehatan mental dalam keluarga,” jelasnya.

Sementara Zaenal Abidin menekankan bahwa penyuluhan ini bukan hanya sekadar teori, tetapi juga akan melibatkan berbagai pendekatan praktis. “Kita tidak ingin program ini hanya bersifat seremonial. Akan tetapi, ada sesi diskusi, simulasi, dan pendampingan langsung bagi pasangan yang membutuhkan. Harapannya, program Mahar ini dapat menjadi solusi nyata bagi keluarga dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang lebih harmonis,” ungkapnya.

Dengan adanya program Keluarga Terbimbing dan ‘Mahar’, diharapkan semakin banyak pasangan yang mampu membangun rumah tangga yang kuat, berlandaskan nilai-nilai budaya dan agama, serta siap menghadapi dinamika kehidupan dengan lebih bijaksana sehingga tercipta keluarga sakinah mawaddah warahmah yang menjadi impian semua orang.(Ardi/Wn)


Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List