--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Kepala MAN 1 Kota Parepare Ajak Warga Madrasah Peduli Lingkungan

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Nasional, MAN 1 Kota Parepare menggelar Apel Bersama di Lapangan Serba Guna MAN 1 Parepare, Kamis, 17 April 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh para Wakil Kepala Madrasah (Wakamad), guru, pegawai, dan staf lingkup MAN 1 Parepare. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) tampak mengenakan seragam Korpri sebagai bentuk penghormatan dan penghayatan terhadap nilai-nilai kebangsaan.

Kepala MAN 1 Parepare, Rusman Madina, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kedisiplinan siswa dalam menjalani aktivitas di madrasah. Ia menekankan bahwa ketaatan terhadap aturan yang berlaku merupakan salah satu bentuk karakter yang harus terus dibina.

Selain itu, Rusman Madina juga mengajak seluruh warga madrasah untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. “Menciptakan lingkungan hijau merupakan tanggung jawab bersama, olehnya itu saya berharap agar semua warga MAN 1 Parepare melakukan penanaman bibit pohon sebagai upaya mempertahankan lingkungan hijau,” ujarnya.

Menurutnya, lingkungan yang hijau bukan hanya menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman, tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatan makhluk hidup melalui udara yang bersih dan segar. Untuk itu, ia mengungkapkan bahwa kegiatan penanaman pohon akan dijadwalkan secara terencana sebagai bagian dari upaya MAN 1 Parepare dalam menanamkan nilai kepedulian lingkungan kepada seluruh warga madrasah.

Apel Hari Kesadaran Nasional ini menjadi momentum refleksi sekaligus penguatan komitmen seluruh civitas MAN 1 Parepare terhadap nilai kedisiplinan dan pelestarian lingkungan hidup.(Taqdir/Wn)

Share:

Kakan Kemenag Parepare Gelar Pertemuan dengan CPPPK, Tekankan Profesionalisme dan Tanggung Jawab sebagai Abdi Negara




Parepare, (Kemenag Parepare) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H. Fitriadi, mengadakan pertemuan dengan seluruh Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) lingkup Kementerian Agama Kota Parepare di Aula Kemenag Kota Parepare, Rabu, 16 April 2025.

Dalam sambutannya, H. Fitriadi menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kehadiran para calon PPPK yang saat ini tengah dalam proses pengajuan berkas untuk penetapan Nomor Induk PPPK (NIPPPK).

“Ini adalah nikmat yang patut disyukuri. Saudara-saudara semua telah menjadi bagian dari Kementerian Agama dan sedang berada pada tahap penting menuju pengangkatan resmi. Kami harap momentum ini menjadi motivasi untuk mengabdi dengan sebaik-baiknya,” ujar H. Fitriadi.

Ia juga menjelaskan bahwa dari segi kesejahteraan, status PPPK tidak jauh berbeda dengan PNS, sehingga tidak ada alasan untuk tidak bekerja secara maksimal.

“Kesejahteraannya hampir setara, oleh karena itu, kami berharap agar para calon PPPK dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan penuh tanggung jawab sebagai abdi negara,” tegasnya.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) Kota Parepare yang hadir untuk memfasilitasi pembuatan rekening bagi para calon PPPK sebagai bagian dari proses administrasi.

Kegiatan ini menjadi wadah awal bagi para calon PPPK untuk memahami peran dan tanggung jawab yang akan diemban, sekaligus menunjukkan keseriusan Kemenag Kota Parepare dalam mendukung proses transisi mereka menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kompeten dan berdedikasi.(Taqdir/Wn)

 

 

Share:

Wujudkan Keluarga Samawa, 4 Pemateri Bekali 8 Calon Pengantin pada Bimwin KUA Ujung

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ujung menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang diikuti oleh 8 pasang calon pengantin pada Rabu, 16 April 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan pranikah yang bertujuan membekali para calon mempelai dengan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang komprehensif tentang kehidupan rumah tangga yang harmonis, sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Bimbingan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mempersiapkan pernikahan secara matang, baik secara fisik maupun mental, serta memberikan bekal moral dan spiritual dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Para narasumber dalam kegiatan ini menggunakan metode penyampaian yang interaktif dan menarik, dengan dukungan media seperti standing display, tripod plano, dan black paper colour magic untuk memvisualisasikan materi secara lebih efektif.

Materi pertama disampaikan oleh H. Muhamma Said, Penghulu Kecamatan Ujung, yang mengangkat tema “Rukun Nikah dalam Islam”. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa memahami rukun nikah adalah hal mendasar bagi setiap calon pengantin agar pernikahan yang dilangsungkan sah menurut syariat.

Materi disampaikan dengan bahasa yang komunikatif dan disertai contoh-contoh praktis yang kontekstual. Di akhir sesinya, ia juga mengadakan simulasi ijab qabul, yang memberikan gambaran nyata kepada peserta mengenai tata cara pelaksanaan akad nikah.


Sesi kedua, materi disampaikan oleh Suardi dengan tema “Membangun Komunikasi Efektif dalam Rumah Tangga serta Peran dan Tanggung Jawab Suami Istri”.

Dalam sesi ini, peserta diajak memahami bahwa komunikasi adalah fondasi utama dalam membina rumah tangga yang harmonis. Ditekankan bahwa banyak konflik bahkan perceraian yang berawal dari komunikasi yang buruk.

Materi ini juga mengulas peran suami sebagai pemimpin dan pencari nafkah, serta peran istri sebagai pendamping, pengelola rumah tangga, dan pendidik anak. Keduanya memiliki tanggung jawab yang saling melengkapi untuk menciptakan kehidupan keluarga yang utuh dan seimbang.

Sesi ketiga, Zaenal Abidin, membawakan materi dengan tema “Menghindari Konflik dalam Rumah Tangga”. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan berbagai sumber konflik yang kerap terjadi dalam kehidupan berumah tangga, seperti perbedaan karakter, masalah ekonomi, hingga campur tangan pihak ketiga. Pemateri memberikan solusi dan teknik penyelesaian konflik secara damai, dengan mengedepankan komunikasi, kesabaran, dan sikap saling menghargai.

Sesi terakhir disampaikan oleh Iriani Ambar dengan tema “Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga sebagai Pondasi Keluarga Sakinah”. Ia menekankan bahwa kekerasan dalam rumah tangga, baik fisik, verbal, maupun psikis, adalah pelanggaran terhadap hak asasi dan nilai-nilai Islam.

“Pencegahan kekerasan dimulai dari membangun relasi yang sehat, saling menghormati, dan menyelesaikan perbedaan dengan cara yang arif dan bijaksana,”ujarnya berbagi tips.

Materi ini disampaikan dengan pendekatan psikologis dan keagamaan, serta mengedukasi peserta untuk menjadi pasangan yang saling menjaga dan melindungi.

Kegiatan Bimwin berlangsung dengan penuh antusiasme. Para peserta aktif dalam berdiskusi, menyampaikan pendapat, serta mengajukan pertanyaan yang menunjukkan keseriusan mereka dalam mempersiapkan diri sebagai pasangan suami istri yang bertanggung jawab.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para calon pengantin tidak hanya memahami syarat dan rukun pernikahan secara agama, tetapi juga memiliki bekal moral, spiritual, dan sosial untuk membina rumah tangga yang kokoh, penuh kasih sayang, dan dilandasi nilai-nilai Islam.(Ardi/Wn)

Share:

Kemenag Parepare Bentuk Tim Kerja Program Penanaman 1 Juta Pohon Matoa

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Setelah mengikuti rapat koordinasi secara daring bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare langsung menindaklanjuti dengan membentuk Tim Kerja Program Penanaman 1 Juta Pohon Matoa. Langkah ini diambil sebagai bentuk keseriusan mendukung program nasional dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55.

Dalam rapat lanjutan di ruang rapat tersebut, disepakati bahwa Kasubbag Tata Usaha, Syaiful Mahsan ditunjuk sebagai Ketua Tim Kerja. Tim ini akan bertugas menyusun rencana teknis kegiatan, mulai dari pendataan lokasi penanaman, pengadaan bibit, distribusi, hingga dokumentasi. Kegiatan penanaman dijadwalkan akan dilaksanakan secara serentak pada 22 April 2025.

Meski Dinas terkait menyampaikan bahwa pohon Matoa belum tersedia di Kota Parepare, namun demikian, pengadaan tetap akan diupayakan. Fokus utama adalah menanam pohon yang memiliki umur panjang, mampu menghijaukan lingkungan, serta memberi nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.

Seluruh pesantren dan madrasah di Parepare diharapkan dapat ambil bagian sebagai lokasi penanaman. Partisipasi pondok pesantren sangat penting, mengingat luas lahan yang dimiliki. Tercatat terdapat 10 pondok pesantren yang akan dilibatkan.

Kepala Kantor Kemenag juga mengingatkan agar jenis pohon yang ditanam tidak merusak infrastruktur seperti pagar atau saluran air di sekitar area penanaman.

Selain itu, Kepala Kantor juga mengimbau agar pegawai, guru, siswa, dan penyuluh agama turut serta menanam pohon di lingkungan kerja maupun tempat tinggal masing-masing. Ia juga menekankan pentingnya dokumentasi oleh tim Humas di setiap titik lokasi penanaman.

Bahas Persiapan Iduladha

Mengingat pelaksanaan Iduladha yang semakin dekat, rapat ini juga dimanfaatkan untuk membahas persiapan kegiatan kurban tahun 2025. Diharapkan, seluruh satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama Kota Parepare dapat berpartisipasi aktif.

“Target awal adalah minimal 4 ekor sapi, yang bersumber dari Kantor Kemenag, KUA, madrasah negeri, serta para penyuluh. Saya berharap jumlah tersebut dapat bertambah melalui kontribusi pegawai yang ingin berkurban secara kolektif,”ujar Kakan Kemenag Parepare, H. Fitriadi, Rabu, 16 April 2025.

Program penanaman pohon dan pelaksanaan kurban ini menjadi wujud nyata keterlibatan Kementerian Agama dalam membangun kesadaran lingkungan sekaligus memperkuat semangat sosial keagamaan di tengah masyarakat.(Abul/Wn)

Share:

Kakan Kemenag Parepare beserta Jajarannya Ikuti Rakor Persiapan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan menggelar rapat koordinasi secara daring dalam rangka persiapan pelaksanaan program Penanaman 1 Juta Pohon Matoa, sebagai bagian dari peringatan Hari Bumi ke-55 tahun 2025.

Rapat yang berlangsung pada Rabu, 16 April 2025 ini diikuti sekira 300-an peserta, terdiri dari para pejabat di lingkup Kanwil Kemenag Sulsel dan Kemenag Kabupaten/Kota se-Sulsel.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa program penanaman pohon ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan. Ia juga menegaskan bahwa meskipun Matoa menjadi ikon kegiatan ini, jenis pohon yang akan ditanam tidak terbatas pada satu jenis saja. Beragam pohon yang memiliki manfaat ekologis dan sosial juga akan dilibatkan dalam program ini.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Wahyudin Hakim, mengajak seluruh peserta untuk berperan aktif dalam menyukseskan program tersebut.

“Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 244 Tahun 2025 tentang Program Prioritas Menteri Agama Tahun 2025–2029, serta Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenag RI Nomor 182 Tahun 2025 mengenai Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais), H. Gaffar, menekankan pentingnya peran para penyuluh agama dalam menyosialisasikan program ini kepada masyarakat luas. Ia berharap agar penyuluh dapat menjadi ujung tombak penyampaian informasi dan ajakan untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan hijau ini.

Turut hadir dalam rapat daring tersebut, Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare, H. Fitriadi, yang menyimak paparan dari Kepala Kanwil Kemenag Sulsel dan menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan program ini di wilayahnya. Hadir pula Kasubbag TU, para Kepala Seksi/Penyelenggara, para Kepala KUA, dan Kepala Madrasah Negeri.

Program penanaman 1 juta pohon Matoa ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi ekosistem dan kehidupan masyarakat sekitar.

Dalam sesi diskusi, beberapa peserta rapat menyampaikan testimoni terkait kesiapan mereka dalam mendukung gerakan ini. Sebagian di antaranya bahkan telah mulai mempersiapkan bibit pohon yang akan ditanam dalam waktu dekat.(Abul/Wn)


Share:

Pembiasaan Pagi MAN 1 Parepare: Apel dan Salat Duha sebagai Wujud Pembentukan Karakter

Parepare, (Kemenag Parepare) – Kegiatan pembiasaan pagi kembali dilaksanakan di lingkungan MAN 1 Parepare, Rabu, 16 April 2025.

Diawali dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh guru dan staf, kemudian dilanjutkan dengan salat Duha berjamaah oleh para siswa di Musala Miftahul Ilmi MAN 1 Parepare.

Apel pagi yang merupakan agenda rutin ini dipimpin langsung oleh Kepala MAN 1 Parepare, Rusman Madina, yang bertindak sebagai pembina apel. Dalam amanatnya, ia menyampaikan pesan bermakna kepada seluruh peserta apel.

“Bapak/Ibu Guru, tidak ada satupun peristiwa di dunia ini yang tidak mengandung hikmah. Salah satunya kegiatan apel pagi ini. Di balik rutinitas apel, kita sedang melatih diri untuk disiplin, menghargai waktu, dan mempererat silaturahmi. Ini juga menjadi wadah untuk bertukar informasi antarsesama," ungkap Rusman Madina.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya mempertahankan pembiasaan baik yang telah dilakukan oleh siswa sebagai bagian dari proses pembentukan karakter. “Pembiasaan ini adalah bagian dari proses pendidikan karakter. Mari kita jaga dan terus tingkatkan,” tambahnya.

Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan salat Duha berjamaah yang telah menjadi kegiatan rutin setiap hari Rabu. Kegiatan ini dilaksanakan di Musala Miftahul Ilmi dan diikuti oleh seluruh siswa serta guru pendamping.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Madrasah kembali mengingatkan para siswa agar senantiasa disiplin dalam menjalankan setiap program pembiasaan yang ada di MAN 1 Parepare. “Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan. Apa yang kita lakukan hari ini adalah investasi untuk masa depan Kalian,”tegasnya.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen MAN 1 Parepare dalam membentuk karakter siswa melalui kegiatan keagamaan dan kedisiplinan sejak dini.(Taqdir/Wn)

Share:

Ujian Praktik SBK, Siswa MTs DDI Labukkang Hasilkan Beragam Karya Seni Kriya Cantik


Parepare, (Kemenag Parepare) - Siswa kelas IX MTs DDI Labukkang Parepare, menunjukkan kreativitas mereka dalam ujian praktik mata pelajaran Seni Budaya Keterampilan (SBK). Pelaksanaan ujian praktik ini sebagai rangkaian Asesmen Madrasah (AM) tahun pelajaran 2024/2025.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 16 April 2025 ini, siswa mendapat tugas membuat karya seni kriya dari bahan tutup botol plastik. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk membuat karya seni kriya yang berbeda-beda. Ada yang membuat tempat tisu, bunga, kalender, jam dinding dan pot bunga.

Siti Nurjannah sebagai guru mata pelajaran SBK, mengatakan bahwa ujian praktik ini bertujuan menilai kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep seni kriya dalam membuat karya seni.

“Kami ingin siswa mengaplikasikan kemampuannya dalam berpikir kreatif dan mengolah bahan menjadi karya yang bernilai, dan juga mengajak siswa berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik," ungkapnya.

Salah seorang siswa, Putri Kyvara menyatakan rasa senangnya setelah mengikuti ujian ini. "Alhamdulillah senangnya dalam praktik ini, kami bisa membuat beraneka produk yang indah dari tutup botol, semoga nantinya ini bisa di jadikan karya yang bisa diperjualbelikan", katanya.

Mengubah tutup botol plastik menjadi karya seni adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi sampah plastik sambil mengekspresikan kreativitas. Dengan demikian diharapkan mereka menjadi generasi yang kreatif.(Rs/Wn)

Share:

Definition List

Unordered List